I.
Pengertian Ilmu
Budaya Dasar
Kata kebudayaan
berasal dari kata budh dalam bahasa sansekerta berarti akal, kemudian menjadi
kata budhi (tunggal) atau budhaya (majemuk) , sehingga kebudayaan diartikan
sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa
kebudayaan berasal dari kata budi atau daya. Budi adalah akal yang merupakan
unsur rohani dalam kebudayaan ,sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar
sebagai unsure jasmani ,sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal
dan ikhtiar manusia.
II.
Tujuan-tujuan
Ilmu Budaya Dasar
1.
Lebih
mepermudah menyesuaikan diri dengan lingkungan.
2.
Memperluas
pandangan mengenai masalah kemanusiaan serta mengembangkan daya kritis terhadap
kedua persoalan tersebut.
3.
Menunjukan
cirri-ciri khas masing-masing dalam sifat-sifat kedaerahan.
4.
Menjembatanan
agar mereka mampu berdialog satu dengan yang lain.
5.
Dalam
Rangka era globalisasi atau keterbukaan dalam segala bidang maka bangsa
Indonesia akan dibanjiri seni dan budaya asing, baik Asia dan Dunia karena itu
perlu diantisipasi menyiapkan mahasiswa yang kokoh terhadap bangsanya.
III.
Konsep-konsep
dasar IBD
Kebudayaan dalam
arti sempit ialah, Pikiran karya dan hasil karya manusia yang memenuhi hasrat
aakn keindahan atau pendek kata kebudayaan adalah kesenian. Sedangkan dalam
arti luas kebudayaan adalah total dari pikiran, karya dan hasil karya manusia
yag tidak berakar pada naluri dan karena itu hanya bisa dicetuskan oleh manusia
melalui proses belajar. Kebudayaan dan Peradaban Istilah kebudayaan dalam
bahasa Inggris adalah “Culture” kata “Culture” ini disinonimkan dengan
peradaban “ Civilization” Pakar kebudayaan Malinowsky
dia menyatakan kesamaan budaya dengan peradaban dengan catatan bahwa kata
peradaban lebih mengacu pada aspek khusus dari kemajuan kebudayaan. Dikatakan
sinonim karena menekankan aspek rasional dan moral sedangkan kata peradaban
lebih mengacu pada aspek, sosial, politik,, institusi. Menurut Koentjaraningrat
istilah peradaban biasanya dipakai untuk menunjukkan bagian” dan unsur”
kebudayan yang halus dan indah seperti Kesenian, ilmu pengetahuan dan sopan
santun serta sistem pergaulan yang kompleks.
IV.
Manusia Sebagai
Mahluk berbudaya
Manusia sebagai
makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan
akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup
manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia
yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang
berhak menyandang gelar manusia berbudaya.
Manusia
mempunyai tingkatan yang lebih tinggi dari makhluk lainnya, manusia juga
mempunyai akal yang dapat memperhitungkan tindakannya melalui proses belajar
yang terus-menerus. Oleh karena itu manusia harus bersosialisasi dengan
lingkungan, yang merupakan pendidikan awal dalam suatu interaksi sosial. Hal
ini menjadikan manusia harus mempunyai ilmu pengetahuan yang berlandaskan
ketuhanan. Karena dengan ilmu tersebut manusia dapat membedakan antara yang hak
dengan yang bukan hak, antara kewajiban dan yang bukan kewajiban. Sehingga
norma-norma dalam lingkungan berjalan dengan harmonis dan seimbang. Agar hasil
dari pendidikan, yakni kebudayaan dapat diimplementasikan dimasyaakat.
Dengan demikian
dapat kita katakan bahwa kualitas manusia pada suatu negara akan menentukan
kualitas kebudayaan dari suatu negara tersebut, begitu pula pendidikan yang
tinggi akan menghasilkan kebudayaan yang tinggi. Karena kebudayaan adalah hasil
dari pendidikan suatu bangsa.
Karena itu
jadilah manusia yang berbudaya. Dengan menjadi manusia yang berbudaya maka
masyarakat akan memiliki sikap yang berakal budi, bermoral, sopan dan santun dalam
menjalani kehidupan diri sendiri ataupun berbangsa dan bernegara. Sikap Dan
sifat manusia yang berbudaya itu juga yang akan menjadikan bangsa Indonesia
bangsa yang besar yang memiliki jati diri sendiri sebagai bangsa yang beradab
dan bermartabat.
Manusia
berbudaya yang seutuhnya adalah makhluk yang selalu aktual, yang terus-menerus
belajar dan menempuh pendidikan untuk mengembangkan kepribadiannya,
mengembangkan konsep tujuan hidupnya, melakukan pembaharuan sesuai kemajuan
zaman, meningkatkan keterampilan dan daya nalar, semakin jelas arah hidupnya
untuk apa dan mau kemana.
V.
Unsur-unsur
dalam kebudayaan.
Adanya perbedaan
wujud kebudayaan antara satu budaya dengan budaya lain disebabkan karena dalam
masyarakat terdiri atas berbagai unsure, baik yang besar maupun yang kecil yang
membentuk satu kesatuan. Ada banyak pendapat tentang unsure-unsur yang
membentuk satu kebudayaan.Setiap kebudayaan mempunyai 7 unsur dasar
1.
Kepercayaan
Kepercayaan
berkaitan dengan pandangan bagiamana dunia ini beroperasi. Kepercayaan itu bisa
berupan pandangan” masa sekarang dan
bisa berupa prediksi” tentang masa depan. Dan juga berdasarkan commonsence,
akal sehat kebijaksanaan suatu bangsa, agama kesenian, atau kombinasi dari
kesemuanya.
2.
Nilai
Jika kepercayaan
menjelaskan apa itu sesuatu, nilai menjelaskan apa yang sesungguhnya terjadi.
Nilai itu luas, abstrak dari yang tidak nyata standar kebenaran yang harus
dimiliki yang diinginkan dan di hormati meskipun mendapatkan pengertian luas
nilai” pun jarang ditaati oleh setiap anggota masyarakat, namun nilailah yang
menentukan suasana kehidupan, suasana
kebudayaan.
Nilai mengacu
pada apa atau sesuatu yang oleh manusia dan masyarakat di pandang sebagai
sesuatu yang paling berharga. Dengan kata lain nilai itu berasal dari pandangan
hidup suatu masyarakat, dan pandangan hidup itu brasal dari sikap manusia,
terhadap Tuhan terhadap Alam semesta, dan sesamanya. Sikap ini dibentuk oleh
pelbagai pengalaman kehidupan dalam masyarakat.
Namun tak boleh dilupakan bahwa manusia
dan masyarakat manapun umumnya membela dan memperjuangkan nilai” dasar yang
sama, seperti, cinta, kebaikan, keindahan, keadilan persaudaraaan persahabatan,
persatuan, perdamaian.
Nilai-nilai dasar inilah yang menyatukan
manusia dari latar belakang kebudayaan
3.
Norma dan sanksi
Jika nilai
cita-cita abstrak norma adalah suatu aturan khusus atau seperangkat peraturan
tentang apa yang harus dan apa yang tidak harus dilakukan oleh manusia. Norma
mengungkapkan bagaimana manusia melakukan sesuatu dan mewajibkan kita tidak
melakukan sesuatu. Norma adalah standar yang ditetapkan sebagai garis pedoman
bagi setiap manusia dengan aktivitasnya baik lahir dan mati bercinta, berperan,
apa yang harus dimakan apa yang harus dipakai kapan dan dimana orang bisa
bercanda dan melucu, dll. Namun demikian secara aktual ( dalam kenyataan)
perilaku manusia dapat menyimpang dari norma-norma yang ada, lagipula
orang-orang atau masyarakat memiliki
standar perilaku yang berbeda bahkan saling Ada norma yang disebut Mores atau
tata kelakuan yang mencerminkan sikap2 yang
Hidup dalam
manusia dalam kelompoknya yang dilaksanakan sebagai pengawas. Folkways. Atau
kebiasaan yaitu perbuatan yang diulang dalam bentuk yang sama, jika norma-norma
adalah garis pedoman, maka sanksi-sanksi merupakan kekuatan penggeraknya.
Sanksi adalah ganjaran ataupun hukuman, yang menyebabkan orang mematuhi norma.
Sanksi-sanksi itu bisa berupa formal, maupun informal
4.
Simbol
Simbol adalah
sesuatu yang dapat mengekspresikan sesuatu atau makna seperti, patung,
konstitusi, bendera. Banyak simbol yang berupa objek-objek fisik yang telah
memperoleh makna cultural. Dan dipergunakan untuk memperoleh tujuan yang
bersifat simbolik. simbol-simbol seperti bendera atau salib menampakkan
kepercayaan nilai-nilai dan norma-norma cultural mengandung banyak arti.
simbol-simbol lain seperti tanda-tanda lalu lintas
5.
Teknologi
Pengetahuan dan
teknik-teknik suatu bangsa dipakai untuk membangun kebudayaan dan materialnya.
Dengan pengetahuan dan teknik-teknik suatu bangsa membangun lingkungan fisik, sosial,
dan psikologis yang khas. Sebagai hasil penerapan ilmu teknologi.
6.
Bahasa
Bahasa adalah
gudang kebudayaan berbagai arti yang diberikan manusia terhadap objek-objek
atau peristiwa-peristiwa dan perilaku merupakan jantung kebudayaan tetapi
bahasa merupakan saran dan menangkap
mengkomunikasikan atau mendiskusikan mengubah dan mewariskan arti-arti ini pada
generasi baru dan bahasa ini juga membedakan manusia dari hewan sebaliknya
komunikasi manusia tersusun dengan seksama mulai dari hal-hal yang khusus
hingga hal-hal yang abstrak Dengan bahasa manusia menyampaikan informasi tentang
berbagai hal di masa lampau juga dengan bahasa kita dapat menyimpulkan berbagai
hal yang belum pernah kita lihat. Dalam kehidupan masyarakat kontemporer (masa
kini) bahasa sangat penting artinya yakni sebagai sarana untuk mengembangkan
ilmu teknologi canggih tanpa bahasa ilmu dan teknologi tidak maju atau
berkembang
7.
Kesenian
Setiap
kebudayaan memiliki ekspresi-ekspresi yang indah itu tidak berarti bahwa semua
bentuk seni dikembangkan dalam bentuk, Tidak ada masyarakat ata u bangsa yang
memiliki karakteristik dasar yang sama. Selain itu karya-karya seni merupakan
media komunikasi melalui suatu karya seni seorang seniman mengkomunikasikan
suatu permasalahan atau pengalaman baru kepada orang lain tidak hanya itu yang
artinya dapat mengkondisikan kebenaran itu dengan orang lian dengan demikian
sang seniman pun mengkmunikasikan diri dengan sesamanya.
VI. VI
Kesimpulan
Jadi kesimpulan
yang didapat bahwa Ilmu Budaya Dasar adalah ilmu pengetehuan yang memberikan
suatu pembelajaran dasar dan pengertian tenteng konsep-konsep kebudayaan yang
mempunyai tujuan untuk memahami dan mencari arti dari kenyataan-kenyataan yang
bersifat manusiawi, mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan memperluas wawasan
pemikiran dan kemampuan kritikal terhadap masalah budaya, dan juga dapat
memberi pengetahuan tentang aspek-aspek budaya bagi mahasiswa yang mempunyai
ruang lingkup berbagai aspek-aspek kehidupan yang mengungkap maslah-masalah
kemanusiaan dan budaya (the humanities), baik dari segi keahlian, dan
kedisiplinan dalam ilmu pengetahuan. Disamping itu agar mahasiswa juga dapat
memperhatikan norma-norma yang membantu pendidikan. Walaupun penyusunan semacam
itu diharapkan untuk mendekatkan dengan penalaman mahasiswa, masih terbuka
kemungkinan untuk menyusaikan dengan kondisi tempat belajar atau daerah
setempat.
sumber
sumber
16.46 |
Category:
Ilmu Budaya Dasar
|
0
komentar
Comments (0)